Rabu, 14 Mei 2014

Bencana Alam akibat ulah Manusia menurut Pandangan Islam


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah sebagai ungkapan rasa syukur yang mendalam maka tiada lain yang patut penulis puji selain Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayahNya telah memberikan kekuatan, kesehatan, dan keteguhan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bencana Alam akibat ulah Manusia menurut Pandangan Islam “.
Di dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari segi materi maupun teknis penulisan yang kurang sempurna. Untuk kesempurnaannya penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.



                                                                                                   Tembilahan,     Februari 2014

                                                                                                                  Penulis















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................    1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................    2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................    3
A.    Latar Belakang...........................................................................................................    3
B.     Rumusan Masalah......................................................................................................    3
C.     Tujuan........................................................................................................................    3

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................    4
A.    Pengertian Bencana...................................................................................................    4
B.     Penyebab Bencana Alam Menurut Pandangan Islam................................................    4
C.     Bencana Yang Disebabkan Oleh Manusia.................................................................    9

BAB III PENUTUP..............................................................................................................    13
A.    Kesimpulan................................................................................................................    13
B.     Saran..........................................................................................................................    13



BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Maraknya bencana alam yang terjadi saat ini seperti gunung meletus, banjir, kebakaran,dan lain sebagainya. Menimbulkan pertanyaan besar bagi kita mengapa semua itu terjadi di awal tahun 2014 ini ? Apakah semua bencana yang terjadi di awal tahun ini merupakan tanda-tanda akan hancurnya dunia ini ?
Dalam sudut pandang wahyu Allah terakhir, musibah dan bencana ada kaitannya dengan dosa atau maksiat yang dilakukan oleh manusia-manusia pendurhaka. Allah ta'ala berfirman, Dan apa saja musiban yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (Q.s. As-Syura: 30). Ketika turun ayat itu Rasulullah Saw bersabda, "Demi Allah yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, tidak ada satu luka, keringat, dan terkilirnya kaki kecuali DISEBABKAN DOSA (yang diperbuat), dan apa yang Allah maafkan dari dirinya jauh lebih besar." (HR al-Bayhaqi dalam Syu'ab al-Iman melalui jalur Qatadah mursal kepada Rasulullah Saw, namun at-Thabrani merawikannya dalam Mu'jam al-Awsath dan dinukil oleh as-Suyuthi dalam al-Jami' al-Shagir yang disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Jami' al-Shagir vol.5/120-121).

B.        Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Bencana?
2.      Bagaimana Bencana Alam menurut pandangan Islam?
3.      Sebutkan macam-macam Bencana akibat ulah Manusia !
4.      Bagaimana cara mengantisipasi Bencana-bencana tersebut?

C.        TUJUAN
Untuk mengingatkan kita agar menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah swt dan tetap menjaga lingkungan yang ada di sekitar kita. Agar tidak terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan seperti Bencana Alam.















BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Bencana
Berbicara tentang bencana, dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa bencana itu adalah sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian, atau penderitaan, adapun Bencana Alam maksudnya adalah bencana yg disebabkan oleh alam (seperti gempa bumi,anginkencang,banjir).
Bencana ada yang merupakan adzab dari Allah bagi para penentang Rasul-rasul terdahulu, atau sebagai cobaan bagi orang beriman yang akan menghapus dosa-dosanya jika ia bersabar dan bisa juga sebagai peringatan. Contoh bencana azab adalah yang dijelaskan dalam Al Qur'an, Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, Maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan Allah sekali-kali tidak hendak Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Q.s. Al-Ankabut:40). Bencana sebagai cobaan (ibtila') bagi mukmin, dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang--orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : "Inna Lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (Q.s. al-Baqarah: 155-156). Ada pula musibah yang diberikan Allah sebagai peringatan agar kita kembali kepada kebenaran, dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; diantaranya ada orang-orang saleh dan diantaranya ada yang tidak demikian.dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (Q.s. al-A'raf: 168)

B.        Penyebab Bencana Alam menurut pandangan Islam
Bencana alam berupa letusan gunung api, banjir bandang, wabah penyakit, kekeringan, kelaparan, kebakaran, dan lain sebagainya, dalam pandangan alam Islam (Islamic worldview), tidaklah sekedar fenomena alam. Al Qur'an menyatakan dengan lugas bahwa segala kerusakan dan musibah yang menimpa umat manusia itu disebabkan oleh "perbuatan tangan mereka sendiri". Tentu saja kata 'tangan' sebatas simbol perbuatan dosa/maksiat, karena suatu perbuatan maksiat melibatkan panca indra, dan juga dikendalikan dan diprogram sedemikian rupa oleh otak, kehendak dan hawa nafsu manusia. Maksiat, sebagaimana taat, ada yang bersifat tasyri' Allah seperti melanggar perkara yang haram, dan ada yang bersifat menentang takwin Allah (sunatullah) seperti melanggar dan merusak alam lingkungan.
Namun disisi lain musibah atau bencana juga dapat menjadi penghapus dosa (kifarat) bagi hamba Allah yang sabar dan menerima takdir Allah dengan lapang dada. Nabi Muhammad Saw bersabda, "Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidaklah menimpa seorang mukmin suatu kesulitan, cobaan, gelisah dan kesedihan kecuali Allah hapuskan darinya dengan aneka musibah itu semua kesalahan-kesalahannya, sampai duri yang menusuknya pun diganjar seperti itu." (HR Bukhari kitab al-Maradl no.5641-5642 dan Muslim kitab al-Birru wa al-Shilah no.2573).
Dari 'Ali bin Abi Thalib ra, ia berkata, "Maukah aku kabarkan kalian dengan ayat paling utama di dalam Kitabullah yang disampaikan Rasulullah Saw kepada kami, yaitu dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). Beliau Saw bersabda, Aku akan menafsirkannya untukmu wahai Ali, "Apapun yang menimpa kalian berupa penyakit, siksaan, atau bencana di duania, maka itu semua akibat perbuatan kalian, dan Allah lebih bijak daripada mengulangi siksaannya atas kamu nanti di akhirat. Dan apa yang telah Allah maafkan di dunia, maka Allah lebih bijak untuk kembali (menyiksamu) setelah dimaafkannya." (HR Ahmad dan Ibnu Hatim dengan redaksi marfu' dari Rasulullah Saw tapi dinilai dhaif karena Azhar bin Rasyid al-Kahili, salah satu perawinya, dilemahkan oleh Ibu Ma'in, Abu Hatim dan Ibnu Hajar, yang shahih adalah redaksi mawquf dari sayidina Ali ra riwayat al-Hakim).
Kezaliman kita terhadap diri sendiri dan juga terhadap hak-hak Allah dan alam semesta sungguh terlampau banyak.Kita patut bersyukur bahwa Allah tidak membinasakan kita semua karena kemaksiatan yang kita perbuat, sebab "Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatu pun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan.Maka apabila telah waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya." (Q.s. An-Nahl: 61). Di dalam ayat lain yang senafas, Allah ta'ala juga menegaskan, Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; Maka apabila datang ajal mereka, Maka sesungguhnya Allah adalah Maha melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. (Q.s. Fathir:45).
Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya (vol.11/34) menulis, "Bencana kekurangan buah-buahan dan tanam-tanaman itu disebabkan merebaknya kemaksiatan."Abul 'Aliyah berkata, siapa yang bermaksiat kepada Allah di bumi maka ia telah berbuat kerusakan di bumi, karena kebaikan dan keberkahan bumi dan langit itu terjadi karena ketaatan hamba kepada Allah.
Oleh sebab itulah Rasulullah Saw menyatakan dalam sabdanya, "Suatu hudud yang ditegakkan di bumi itu lebih disenangi dan memberi keberkahan untuk penduduknya dari pada mereka diberikan hujan selama 40 hari" (HR Ahmad dalam al-Musnad vol. 2/362 dan an-Nasai vol. 8/75 dari Abu Hurairah ra). Hal itu karena, jika hudud (hukuman badan bukan kurungan badan) itu diterapkan maka kebanyakan umat manusia akan menjauhi perkara-perkara haram seperti mencuri, berzina, meminum khamar dan lainnya sehingga aman dan sejahteralah hidup manusia. Sebaliknya jika aneka maksiat dikerjakan maka itu adalah penyebab hilangnya pelbagai keberkahan hidup dari langit dan bumi.
Jika seorang manusia tidak beriman dengan baik, maka ia akan terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan. Kejahatan itu tidak hanya dirasakan dampak negatif untuk dirinya sendiri, melainkan kerap kali merugikan/membahayakan orang banyak, merusak fasilitas umum, mengurangi kualitas infrastruktur, tidak terpenuhinya standar pelayanan berkualitas, bahkan dapat merusak ekosistem dan membunuh binatang.Kekufuran yang berujung kepada kemaksiatan memang menyengsarakan banyak makhluk Allah.Sehingga wajar jika Rasulullah Saw bersabda, "Jika orang jahat (ahli maksiat) meninggal dunia sungguh hamba-hamba Allah, negeri-negeri, pohon dan binatang merasa senang dan beristirahat dari kejahatannya." (HR Bukharino.6512)


APAKAH BENCANA ALAM MURNI DISEBABKAN OLEH ALAM...???
{فَأَخَذَتْهُمُالرَّجْفَةُفَأَصْبَحُوافِيدَارِهِمْجَاثِمِينَ} [الأعراف: 78]
Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayit-mayit yang bergelimpangan di tempattinggal mereka. [Al A'raf : 78]

Ayat diatas menggambarkan tentang Gempa Bumi yang menimpa kaum Tsamud, karena kesyirikan, kekafiran dan maksiat serta pembangkangan mereka terhadap saudara mereka Sholeh, sebagaimana diceritakan pada ayat sebelumnya :
{قَالَيَاقَوْمِاعْبُدُوااللَّهَمَالَكُمْمِنْإِلَهٍغَيْرُهُقَدْجَاءَتْكُمْبَيِّنَةٌمِنْرَبِّكُمْهَذِهِنَاقَةُاللَّهِلَكُمْآيَةًفَذَرُوهَاتَأْكُلْفِيأَرْضِاللَّهِوَلَاتَمَسُّوهَابِسُوءٍفَيَأْخُذَكُمْعَذَابٌأَلِيمٌ} [الأعراف: 73]
(Shaleh) berkata."Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya.Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu.Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apa pun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih." [Al A'raf : 73]

Allah berfirman tentang penduduk Madyan :
{فَأَخَذَتْهُمُالرَّجْفَةُفَأَصْبَحُوافِيدَارِهِمْجَاثِمِينَ} [الأعراف: 91]
Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayit-mayit yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka [Al A'raf : 91]

Penyebab gempa bumi yang menimpa mereka, tidak lain karena dosa, kesyirikan, kekafiran dan maksiat serta pembangkangan mereka terhadap saudara meraka Syu'aib;
{قَالَيَاقَوْمِاعْبُدُوااللَّهَمَالَكُمْمِنْإِلَهٍغَيْرُهُقَدْجَاءَتْكُمْبَيِّنَةٌمِنْرَبِّكُمْفَأَوْفُواالْكَيْلَوَالْمِيزَانَوَلَاتَبْخَسُواالنَّاسَأَشْيَاءَهُمْوَلَاتُفْسِدُوافِيالْأَرْضِبَعْدَإِصْلَاحِهَاذَلِكُمْخَيْرٌلَكُمْإِنْكُنْتُمْمُؤْمِنِينَ} [الأعراف: 85]
(Syu'aib) berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu.Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya.Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman". [Al A'raf : 85]



Percayakah kita kisah Kaum Nabi Nuh yang dibinasakan dengan bencana banjir dan angin topan;
{وَلَقَدْأَرْسَلْنَانُوحًاإِلَىقَوْمِهِفَلَبِثَفِيهِمْأَلْفَسَنَةٍإِلَّاخَمْسِينَعَامًافَأَخَذَهُمُالطُّوفَانُوَهُمْظَالِمُونَ} [العنكبوت: 14]
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang lalim. [Al Ankabut : 14]

Penyebab bencana yang melanda mereka tidak lain karena pembangkangan mereka terhadap Nabi Nuh Alaihissalam yang mengajak mereka untuk men-Tauhid-kan Allah Subhanahu wata'ala;
{لَقَدْأَرْسَلْنَانُوحًاإِلَىقَوْمِهِفَقَالَيَاقَوْمِاعْبُدُوااللَّهَمَالَكُمْمِنْإِلَهٍغَيْرُهُإِنِّيأَخَافُعَلَيْكُمْعَذَابَيَوْمٍعَظِيمٍ} [الأعراف: 59]
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). [Al A'raf : 59]

Tampak jelas dari kisah umat terdahulu yang disebutkan diatas bahwa penyebab bencana yang membinasakan mereka adalah karena dosa-dosa mereka dalam bentuk : Kesyirikan, Kekufuran,serta
Maksiat.

Perkara selanjutnya yang dapat menyebabkan bencana adalah hilangnya loyalitas terhadap sesama orang beriman dan hilangnya sikap berlepas diri dari orang-orang kafir, sebagaimana firman Allah Subhanahu wata'ala :
{وَالَّذِينَكَفَرُوابَعْضُهُمْأَوْلِيَاءُبَعْضٍإِلَّاتَفْعَلُوهُتَكُنْفِتْنَةٌفِيالْأَرْضِوَفَسَادٌكَبِيرٌ} [الأنفال: 73]
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. [Al Anfal : 73]

Perkara yang diperintahkan Allah dalam ayat diatas adalah senantiasa loyal terhadap sesama kaum muslimin dan berlepas diri dari orang-orang kafir.




Bencana yang terjadi penyebabnya berkaitan dengan dosa yang diperbuat oleh tangan-tangan manusia itu sendiri, Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{ظَهَرَالْفَسَادُفِيالْبَرِّوَالْبَحْرِبِمَاكَسَبَتْأَيْدِيالنَّاسِلِيُذِيقَهُمْبَعْضَالَّذِيعَمِلُوالَعَلَّهُمْيَرْجِعُونَ} [الروم: 41]
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [Ar Rum : 41]
{وَمَاأَصَابَكُمْمِنْمُصِيبَةٍفَبِمَاكَسَبَتْأَيْدِيكُمْوَيَعْفُوعَنْكَثِيرٍ} [الشورى: 30]
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). [Asy Syuro : 30]
{فَكُلًّاأَخَذْنَابِذَنْبِهِفَمِنْهُمْمَنْأَرْسَلْنَاعَلَيْهِحَاصِبًاوَمِنْهُمْمَنْأَخَذَتْهُالصَّيْحَةُوَمِنْهُمْمَنْخَسَفْنَابِهِالْأَرْضَوَمِنْهُمْمَنْأَغْرَقْنَاوَمَاكَانَاللَّهُلِيَظْلِمَهُمْوَلَكِنْكَانُواأَنْفُسَهُمْيَظْلِمُونَ} [العنكبوت: 40]
Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. [Al Ankabut : 40]

Akibat yang ditimbulkan dari sebuah bencana yang melanda tidaklah terbatas dan terkhusus hanya ditujukan bagi para pendosa, sebagaimana firman Allah Subhanahu wata'ala :
{وَاتَّقُوافِتْنَةًلَاتُصِيبَنَّالَّذِينَظَلَمُوامِنْكُمْخَاصَّةًوَاعْلَمُواأَنَّاللَّهَشَدِيدُالْعِقَابِ} [الأنفال: 25]
Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang lalim saja di antara kamu.Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. [Al Anfal : 25]

Setelah mengetahui PENYEBAB & AKIBAT yang ditimbulkan oleh BENCANA, mari kita senantiasa ber-amar ma'ruf dan nahi mungkar serta senantiasa istigfar dan bertobat kepada Allah Subhanahu wata'ala, senantiasa memperbaiki diri pribadi, keluarga dan masyarakat, agar Allah Subhanahu wata'ala menjauhkan kita dari Bala dan Bencana;
{وَمَاكَانَرَبُّكَلِيُهْلِكَالْقُرَىبِظُلْمٍوَأَهْلُهَامُصْلِحُونَ} [هود: 117]
Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. [Hud : 117]


C.Bencana yang disebabkan oleh Manusia
1.    BANJIR

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiAFeQ54kbCLlcMOsM3yp6ZmhhXU1bHqWY-dasLP-Kvx4ZCc1OcxDxM65desFWhzpq7iFjDawAlbt4J0OSkUTbAjp-GCTr8CJIXWBKDIRI-u1NDqyT62kWHM-lw23kIjImwfgRGf7uCM7_/s1600/bnjr.jpg

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :
a)      Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b)      Pendangkalan sungai,
c)      Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun saat gotong royong,
d)      Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e)      Pembuatan tanggul yang kurang baik,
f)       Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

Dampak dari banjir yaitu dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
a)      Rusaknya areal pemukiman penduduk,
b)      Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
c)      Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
d)      Rusaknya areal pertanian
e)      Timbulnya penyakit-penyakit
f)       Menghambat transportasi darat

Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
a)      membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga  menyebabkan terjadinya banjir.
b)      mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c)      membangun rute-rute drainase alternatif  (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa)  sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
d)      tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
e)      tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
f)       membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.

2.    TANAH LONGSOR

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJlhiyZi46M0CLXb14I9m7XpEe6L83zgRQEcYEPaWYhis8qQFV_D138UaJj_Ig-GKmA0E6c9FdU3_KBBMHu_iW3AR4iFOvdAUjSfaIYQelKVOtDVcSmE6kugoqqytaoRkl5bsWz5Bs5yJK/s1600/lgsr.jpg

Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.Masalahnya jika ada orang atau pemukiman di atas tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor karena batu, pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.
Erosi  yang disebabkan sungai - sungai atau  gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu berlebihan.

3.    KEBAKARAN HUTAN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOPsdHjRDDn4GOoMa-tUhjVZNk5wT0nNrfL1ekLE8ChFRnsevFPA4Gjcicw2AxSo8prSVBGN8WZrfkFVrDeRFnBY6J5RO1j96HimgAEco7605UXGZTf10ZbaPa9BV2zzSqKPbTJxeMs3DI/s1600/kbkrn.jpg
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, leleran lahar, dan lainsebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya.

Penyebab Kebakaran liar, antara lain:
a)      Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan   lupa mematikan api di perkemahan.
b)      Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.

4. KEKERINGAN
Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh dibawah kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Kekeringan diklasifikasikan sebagai berikut :
Kekeringan Alamiah
  1. Kekeringan Meteorologis berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim.
  2. Kekeringan Hidrologis berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah.
  3. Kekeringan Pertanian berhubungan dengan kekurangan kandungan air di dalam tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas.
  4. Kekeringan Sosial Ekonomi berkaitan dengan kondisi dimana pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal akibat kekeringan meteorologi, hidrologi, dan pertanian.

Kekeringan Antropogenik yaitu kekeringan yang disebabkan karena ketidak-patuhan pada aturan. terjadi karena :
  1. Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air.
  2. Kerusakan kawasan tangkapan air, sumber-sumber air akibat perbuatan manusia.

Dari data historis, kekeringan di Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena ENSO (El-Nino Southern Oscilation).Pengaruh El-Nino lebih kuat pada musim kemarau dari pada musim hujan. Pengaruh El-Nino pada keragaman hujan memiliki beberapa pola :
  • akhir musim kemarau mundur dari normal
  • awal masuk musim hujan mundur dari normal
  • curah hujan musim kemarau turun tajam dibanding normal
  • deret hari kering semakin panjang, khususnya di daerah Indonesia bagian Timur

Kekeringan akan berdampak pada kesehatan manusia, tanaman serta hewan. Kekeringan menyebabkan pepohonan akan mati dan tanah menjadi gundul yang pada musim hujan menjadi mudah tererosi dan banjir. Dampak dari bahaya kekeringan mengakibatkan bencana berupa hilangnya bahan pangan akibat tanaman pangan dan ternak mati, petani kehilangan mata pencaharian, banyak orang kelaparan dan mati, sehingga berdampak terjadinya urbanisasi.
Gejala Terjadinya Kekeringan
  1. Kekeringan berkaitan dengan menurunnya tingkat curah hujan dibawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan Meteorologis merupakan indikasi pertama adanya bencana kekeringan.
  2. Tahap kekeringan selanjutnya adalah terjadinya kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Kekeringan Hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.
  3. Kekeringan pada lahan pertanian ditandai dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air di dalam tanah) sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas yang menyebabkan tanaman menjadi kering dan mengering.
Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana
  1. Penyusunan peraturan pemerintah tentang pengaturan sistem pengiriman data iklim dari daerah ke pusat pengolahan data.
  2. Penyusunan PERDA untuk menetapkan skala prioritas penggunaan air dengan memperhatikan historical right dan azas keadilan.
  3. Pembentukan pokja dan posko kekeringan pada tingkat pusat dan daerah.
  4. Penyediaan anggaran khusus untuk pengembangan/perbaikan jaringan pengamatan iklim pada daerah-daerah rawan kekeringan.
  5. Pengembangan/perbaikan jaringan pengamatan iklim pada daerah-daerah rawan kekeringan
  6. Memberikan sistem reward dan punishment bagi masyarakat yang melakukan upaya konservasi dan rehabilitasi sumber daya air dan hutan/lahan.






BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa bencana itu adalah sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian, atau penderitaan, adapun Bencana Alam maksudnyaadalah bencana yg disebabkan oleh alam (seperti gempa bumi,anginkencang,banjir).Bencana ada yang merupakan adzab dari Allah bagi para penentang Rasul-rasul terdahulu, atau sebagai cobaan bagi orang beriman yang akan menghapus dosa-dosanya jika ia bersabar dan bisa juga sebagai peringatan.
Bencana yang terjadi penyebabnya berkaitan dengan dosa yang diperbuat oleh tangan-tangan manusia itu sendiri, Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{ظَهَرَالْفَسَادُفِيالْبَرِّوَالْبَحْرِبِمَاكَسَبَتْأَيْدِيالنَّاسِلِيُذِيقَهُمْبَعْضَالَّذِيعَمِلُوالَعَلَّهُمْيَرْجِعُونَ} [الروم: 41]
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [Ar Rum : 41]

B.        SARAN
Pada dasarnya musibah dan bencana ada kaitannya dengan dosa atau maksiat yang dilakukan oleh manusia-manusia pendurhaka. Mari kita senantiasa berbuat kebaikan, jauhi kesyirikan, kekafiran, maksiat dan dosa-dosa lainnya, kalaupun ada diantara kita yang menjadi korban bencana semoga Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang mati syahid, Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
« الشُّهَدَاءُخَمْسَةٌالْمَطْعُونُوَالْمَبْطُونُوَالْغَرِقُوَصَاحِبُالْهَدْمِوَالشَّهِيدُفِىسَبِيلِاللَّهِعَزَّوَجَلَّ » (رواهمالك،والبخارى،ومسلم،والترمذىعنأبىهريرة)
Orang-orang yang mati syahid itu ada lima :
  1. Meninggal karena wabah penyakit,
  2. Meninggal karena sakit perut atau muntaber,
  3. Meninggal karena tenggelam,
  4. Meninggal karena tertimpa reruntuhan,
  5. Meninggal karena terbunuh di medan perang
(HR. Malik, Al Bukhory, Muslim dan At Tirmidzi Rahimahumullah dari Abu Hurairah Radhiallohu 'anhu)
Marilah kita perbaiki kualitas hubungan kita dengan Allah ta'ala agar kualitas hubungan timbal balik kita dengan masyarakan dan alam lingkungan sekitar kita juga dapat diperbaiki dan berjalan secara harmonis.